Hidupku mengambang
Masalah seribu
Aku berteriak
Mencari-cari sebuah pertolongan
Bukan jalan pintas yang kutemui
Malah kulumuri tubuh ini
Penuh lumpur kefanaan
Mataku ditutup asap
Tertawa sesaat duniaku
Aku tusuk jiwa dan ragaku Sendiri,
dari belakang
Bersujud pada yang jahat
Jarum itu terus berdetak
Putaranku tinggal setitik
Kalbu terbuka
Logikaku berpandang jauh
Pertolongan abadi
kupandang sudah
Tuhan, walau terlambat
terimalah kesadaranku sekarang
air mata tobatku hanya untuk-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar